Sudah makan banyak, BAB sedikit? Apa yang menjadi kendala dan problem-nya?
Buang air besar (BAB) yang lancar setiap harinya tentu menjadi keinginan bagi setiap orang. BAB yang lancar menjadi salah satu pertanda metabolisme tubuh dapat bekerja dengan optimal.
Di lain sisi, tentu ada saja yang mengalami kendala sudah makan banyak BAB sedikit. Penting untuk mengetahui alasan yang menjadi penyebab dan bagaimana cara mengatasinya.
Berikut ini Susu Weight Herba rangkum mengenai sudah makan banyak BAB sedikit, apa kendala dan penyebabnya?
Sudah Makan Banyak, BAB Sedikit?

Penting untuk diketahui sebelum menjawab pertanyaan ini, untuk mengerti mengenai kondisi buang air besar (BAB) yang normal.
Buang air besar (BAB) dianggap tidak normal jika frekuensinya lebih dari 3 hari sekali (sembelit atau konstipasi) atau lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi cair maupun setengah cair (diare).
Konstipasi menjadi salah satu keluhan sulit buang air besar yang terjadi dalam lebih dari 3 hari sekali. Penyebab terjadinya konstipasi, seperti:
- Kurang minum
- Kurang konsumsi asupan serat
- Kebiasaan menunda buang air besar (BAB)
- Kurang aktif maupun berolahraga
- Kelebihan ataupun kekurangan berat badan
- Merasa cemas dan depresi
- Penyumbatan pada usus
- Prolaps rektum
- Kanker rektum
Kemungkinan Menderita Sembelit
Penting untuk diketahui bahwa sembelit merupakan kondisi di mana seseorang buang air besar (BAB) kurang dari 3 kali dalam seminggu.
Memang, masing-masing kondisi tubuh seseorang berbeda-beda. Ada yang buang air besar (BAB) setiap hari, tetapi ada juga yang setiap 2 hari.
Walaupun memang sembelit ini tergolong ke dalam salah satu penyakit atau gangguan yang umum terjadi, tetapi apabila tak sembuh dalam 3 minggu berturut-turut atau lebih, berarti seseorang tersebut mengidap penyakit sembelit kronis.
Gejala dari sembelit ini di mana kotoran akan menumpuk di dalam usus besar, menjadi keras, dan sulit untuk dikeluarkan. Beberapa kemungkinan gejala yang terjadi:
- Buang air besar (BAB)) menjadi keras
- Butuh sedikit atau bahkan banyak mengejan dalam membuang kotoran
- Merasa masih ada kotoran yang tertinggal setelah buang air besar (BAB)
- Butuh gerakan tambahan dalam mengeluarkan kotoran, seperti dengan menekan perut atau mengeluarkannya menggunakan jari
- Merasa sakit perut
- Perut menjadi buncit
Biasanya, beberapa orang yang kemungkinan menderita sembelit terjadi pada lanjut usia (lansia), wanita, orang yang kurang cairan tubuh, orang yang kurang aktivitas, orang yang tengah dalam masa pengobatan, hingga orang yang kurang konsumsi serat.
Banyak Makan, Namun Bukan Serat
Selain menjadi kendala sembelit, ini juga bisa menjadi salah satu pertanda jika makanan yang sedang kamu konsumsi ialah makanan yang minim akan kandungan serat.
Apa itu serat? Serat menjadi suatu karbohidrat di dalam makanan nabati yang tidak bisa dicerna atau diserap oleh tubuh.
Asupan konsumsi serat mampu memberi manfaat bagi kesehatan pencernaan, berat badan, gula darah, kolesterol, dan masih banyak lagi.
Penting bagi kamu untuk bisa makanan yang mengandung serat, di mana serat harian seseorang berkisar antara 25 hingga 30 gram.
Beberapa makanan yang tinggi akan kandungan serat, seperti:
- Alpukat
- Apel
- Berry (strawberry, blueberry, blackberry, raspberry, dan lainnya)
- Brokoli
- Kacang-kacangan
- Kentang
Apakah Sembelit Berbahaya?
Kondisi susah buang air besar (BAB) atau sembelit ini memang sudah diutarakan di atas menjadi salah satu jenis masalah pencernaan yang umum terjadi.
Bahkan, dilansir dari Medscape, diperkirakan terdapat sebanyak 12% penduduk dunia yang pernah menderita kondisi atau gangguan ini.
Sembelit yang parah dan tidak diatasi dengan segera bisa menyebabkan beberapa gejala sebagai berikut:
- Terjadinya luka di sekitar anus. Luka di sekitar anus bisa terjadi jika kamu mengalami sembelit secara berkepanjangan. Feses yang mengeras ini dapat membuat iritasi pada anus.
- Timbulnya wasir. Terlalu lama dalam mengejan saat sembelit bisa memicu terjadinya wasir atau ambeien. Wasir bisa terjadi saat feses mengeras dan terjadinya peningkatan tekanan di dalam perut saat mengejan.
- Prolaps rektum. Prolaps rektum menjadi kondisi saat bagian usus besar keluar melewati anus, yang membuat tekanan dalam perut meningkat.
- Inkontinensia alvi (BAB yang keluar secara tiba-tiba). Kondisi ini terjadi saat ketidakmampuan tubuh dalam menahan BAB, sehingga feses secara tak sadar akan keluar dengan sendirinya.
Faktanya, diungkap bahwa wanita jauh lebih sering mengalami konstipasi dibandingkan dengan laki-laki.
- Artikel sebelumnya: Makan Banyak Tapi Tetap Kurus
- Artikel selanjutnya: Cara Gemuk Tanpa Makan Banyak
Sepatah Kata dari Kami
Setelah mengetahui mengenai sudah makan banyak BAB sedikit, kemungkinan gejala yang dialami atau diderita ialah kamu sedang mengalami gangguan sembelit.
Gangguan sembelit ini sangat umum terjadi dan wajar. Akan tetapi, jangan dibiarkan, karena ini menjadi salah satu pertanda jika pola hidup yang sedang kamu jalani sedang tidak sehat.
Pola hidup yang kurang sehat seperti kurangnya beraktivitas, kurangnya minum air putih, hingga jarang mengonsumsi makanan yang kaya akan serat.
Professional content writer of healthy lifestyle. All articles refer to medical journals and have been reviewed by Medical Expert.
SEO Specialist, Media Branding, Outreach, and Content Marketing 5 Brand Name at PT Ethos Kreatif Indonesia • SEO Expert (7+ years) • Reach-out 35M+ page views with 50+ websites that have been managed and generate 350+ organic ‘hot leads’.